Saturday, December 11, 2010

Ketika Kau Futur

Ketika kau futur
cobalah ingat saat-saat kau menangis tak berdaya
kau merasa demikian hina di hadapanNya
kau berjanji untuk mulai membenahi diri
meninggalkan semua maksiat yang melenakan diri

Ketika kau futur
cobalah ingat ketika kau menjadi manusia yang amat
bersemangat
semua buku agama kau lahap
pengajian dan mabit jadi acara favoritmu
lagu-lagu nasyid kau dendangkan sepanjang hari
sapaan afwan syukran ane antum akhi dan ukhti kau
nobatkan jadi bahasa resmi
dan tak lupa dzikir dan namaNya selalu menyertai
detak jantungmu

Ketika kau futur
cobalah ingat ketika kau mulai memboikot demikian
banyak acara teve
ketika kau mulai menjaga jarak dengan lawan jenis
ketika kau mulai ogah mengkonsumsi coca cola mcdi
dan teman-temannya
ketika kau mulai tak suka pakai celana jeans

Ketika kau futur
cobalah ingat dari mana datangnya semua semangat itu
dari mana datangnya semua tangis haru yang selalu
menyertai langkahmu
dari mana datangnya sikap dan pendirian baru yang
membuatmu lahir lagi
menjadi manusia baru

Ketika kau futur
kau mungkin menyadari bahwa banyak hal yang harus
kau benahi
mungkin kau mulai tahu bahwa celana jeans tak perlu
dimusuhi
dan kehadiran jenggot di dagumu bukanlah ukuran
untuk menunjukkan ketakwaanmu
mungkin kau kini menjadi manusia yang lebih moderat
yang merasa demikian naif karena semangat jihadmu
yang menggebu-gebu
telah membuatmu melakukan banyak hal yang sebenarnya
tak perlu dilakukan
dan menghindari banyak hal yang sebenarnya tak perlu
dihindari

Ketika kau futur
kau mungkin merasa perlu berbenah diri
mengisi lagi ruhanimu dengan tangis dan dzikir di
malam hari
mengisi lagi bathinmu dengan liqo mabit dan saling
mendoakan dengan
teman-temanmu

Ketika kau futur
janganlah khawatir dan takut karena kau tidak sendiri
ada aku yang tak kalah khawatir dan takutnya dari
dirimu
aku ingin kita bergandengan tangan
kita raih lagi hidayah yang sempat membuat kita
terharu
hidayah yang membuat kita menyadari betapa Maha
Besarnya Cinta Allah pada
kita
hidayah yang nyaris pergi lagi meninggalkan kita

Ketika kau dan aku futur
aku ingin kita kembali menyongsong cahaya Illahi
yang demikian indah

Kau mau, bukan?




Jonru

1 comment:

  1. Iman di hati kita bagaikan roda, terkadang diatas dan sangat sering berada di bawah.
    yup, sangat susah untuk mengontrol hati ini,
    saat ruhiyah mulai lemah,
    jasad pun mengekor lemah di belakang,
    pikiran pun tak kalah (memikirkan yang tdk2).

    Ya, muqallibal qulub tsabbit qalbi 'ala dienik, ya Allah yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu..

    ReplyDelete

Jangan Lupa Komen Ya...